Homeopathy di Indonesia diperkenalkan oleh Dr. Karel Heden pada tahun 1817.
Nama "homeopathy" berasal dari bahasa Yunani "homoios" yang berarti "serupa" dan "pathos" yang berarti "penderitaan".
Obat homeopati dibuat dari bahan alami seperti tumbuhan, mineral, dan hewan.
Prinsip dasar homeopati adalah hukum penyembuhan serupa dengan serupa, yaitu bahwa obat yang menyebabkan gejala pada orang sehat akan menyembuhkan gejala yang sama pada orang yang sakit.
Obat homeopati sangat diminum dalam jumlah kecil dan diencerkan secara berulang-ulang.
Homeopati dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis, termasuk alergi, sakit kepala, flu, dan cedera olahraga.
Homeopati juga dapat digunakan sebagai pengobatan pencegahan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara umum.
Ada banyak klinik homeopati di Indonesia yang menawarkan pengobatan alternatif ini, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Pengobatan homeopati biasanya memakan waktu lebih lama daripada pengobatan konvensional, tetapi memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Meskipun homeopati tidak diakui secara resmi oleh Departemen Kesehatan Indonesia, penggunaan obat homeopati di Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pengobatan alternatif.