10 Fakta Menarik Tentang Sejarah Militer

Selama Perang Dunia II, Angkatan Laut Jerman memiliki kapal selam yang diberi nama U-864 yang membawa bahan bakar dan teknologi rahasia ke Jepang. Namun, kapal selam itu tenggelam di perairan Norwegia sebelum berhasil mencapai tujuannya.
Pada Perang Dunia I, pasukan Inggris menggunakan pasukan kuda dalam pertempuran di Mesopotamia. Namun, pasukan kuda tersebut tidak dapat beradaptasi dengan iklim panas dan kurangnya air di wilayah tersebut.
Selama Perang Salib, pasukan Kristen dan Muslim saling berperang di Tanah Suci. Dalam salah satu pertempuran, tentara Muslim melemparkan kepala kuda ke arah pasukan Kristen, yang kemudian mengalami kekalahan dan mundur.
Pada masa Kekaisaran Romawi, tentara Romawi menggunakan sejenis senjata yang disebut "gladius" untuk bertempur dalam jarak dekat. Senjata ini sangat efektif dalam pertempuran dan menjadi senjata andalan tentara Romawi.
Pada Perang Dunia II, pasukan Amerika Serikat menggunakan bom atom untuk pertama kalinya di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Bom tersebut mengakibatkan kerusakan besar dan mematikan ribuan orang.
Pada Perang Dunia I, pasukan Jerman menggunakan gas beracun untuk pertama kalinya di Ypres, Belgia. Senjata ini sangat mematikan dan menyebabkan banyak korban jiwa.
Selama Perang Vietnam, pasukan Amerika Serikat menggunakan "Agent Orange" untuk membuka lahan hutan dan menghalangi gerakan pasukan Vietnam Utara. Namun, bahan kimia tersebut juga menyebabkan banyak warga sipil dan tentara Vietnam terkena dampaknya.
Selama Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba-lomba untuk mengembangkan senjata nuklir yang lebih kuat dan mematikan. Hal ini mengakibatkan ketegangan politik dan militer antara kedua negara.
Pada Perang Dunia II, pasukan Jerman mengembangkan senjata rahasia yang disebut "V-2 rocket". Senjata ini menjadi senjata balistik pertama di dunia dan digunakan untuk menyerang kota-kota Inggris.
Selama Perang Korea, pasukan Amerika Serikat dan Korea Selatan berhasil merebut kembali Seoul dari pasukan Korea Utara. Namun, pasukan Korea Utara kemudian merebut kembali kota tersebut dan pertempuran berlangsung hingga akhir perang.