Gerakan hak pilih pertama kali dimulai di Inggris pada abad ke-19 dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.
Pada awalnya, gerakan hak pilih hanya berfokus pada hak pilih untuk pria kulit putih yang memiliki properti.
Gerakan hak pilih perempuan dimulai pada pertengahan abad ke-19 dan berlangsung hingga tahun 1920an.
Susan B. Anthony dan Elizabeth Cady Stanton adalah dua tokoh penting dalam gerakan hak pilih perempuan di Amerika Serikat.
Pada tahun 1917, para aktivis hak pilih perempuan melakukan protes di depan Gedung Putih dan dipenjara karena tindakan tersebut.
Pada tahun 1918, perempuan di Kanada diberikan hak pilih penuh.
Pada tahun 1919, Amendemen Ke-19 disahkan di Amerika Serikat yang memberikan hak pilih kepada perempuan.
Gerakan hak pilih perempuan juga memperjuangkan hak-hak lain seperti hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan, dan hak atas hak milik.
Beberapa negara seperti Arab Saudi baru-baru ini memberikan hak pilih kepada perempuan.
Meskipun gerakan hak pilih perempuan telah mencapai kemajuan yang signifikan, masih ada pekerjaan besar yang harus dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender yang sebenarnya di seluruh dunia.