Pada tahun 1783, dua orang Prancis berhasil meluncurkan diri mereka dari balon udara menggunakan payung sebagai alat pendaratan pertama kali dalam sejarah.
Pada tahun 1783, dua orang Prancis berhasil meluncurkan diri mereka dari balon udara menggunakan payung sebagai alat pendaratan pertama kali dalam sejarah.
Pada awalnya, payung yang digunakan untuk penerjun payung adalah payung militer yang lebih besar dan berat daripada payung modern.
Seorang penerjun payung terkenal bernama Felix Baumgartner berhasil memecahkan rekor dunia pada tahun 2012 dengan melakukan lompatan tandem dari ketinggian 39 kilometer.
Dalam bahasa Inggris, istilah "skydiving" sering digunakan sebagai sinonim dari "parachuting".
Pada tahun 1978, seorang wanita bernama Beverly Galleher melakukan lompatan payung dari ketinggian 7.620 meter, yang merupakan ketinggian tertinggi yang pernah dicapai oleh seorang penerjun payung perempuan.
Pada tahun 1913, seorang penerjun payung asal Jerman bernama Franz Reichelt mencoba melakukan lompatan dari Menara Eiffel dengan menggunakan payung buatannya sendiri, namun ia jatuh dan tewas di tempat.
Para penerjun payung sering menggunakan pakaian khusus yang disebut jumpsuit, yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan dan kenyamanan selama terjun.
Sebelum melakukan lompatan, penerjun payung biasanya melakukan pemeriksaan keselamatan dan peralatan mereka untuk memastikan semuanya dalam kondisi yang baik.
Penerjun payung juga harus mempelajari teknik-teknik khusus seperti pengendalian arah dan kecepatan, serta teknik-teknik pendaratan yang aman.
Meskipun terlihat berbahaya, paragliding sebenarnya merupakan olahraga yang relatif aman jika dilakukan dengan benar dan dengan peralatan yang tepat.