Lembaran musik pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada abad ke-19 oleh penjajah Belanda.
Notasi musik tradisional Indonesia, seperti notasi pelog dan slendro, telah digunakan sejak zaman kuno.
Sebelum adopsi notasi barat, musik Indonesia dikenal dengan notasi angka yang disebut "kepatihan".
Sebagian besar lembaran musik di Indonesia ditulis dalam notasi musik barat dengan menggunakan huruf A hingga G.
Salah satu komposer terkenal Indonesia adalah Ismail Marzuki, yang menciptakan banyak lagu-lagu nasional dan populer.
Sheet music biasanya digunakan oleh musisi dan penyanyi untuk membantu mereka mengingat melodi dan lirik lagu.
Ada banyak sekolah musik di Indonesia yang menawarkan program pelatihan dalam pembacaan dan penulisan lembaran musik.
Beberapa alat musik tradisional Indonesia, seperti angklung dan gamelan, tidak menggunakan lembaran musik tetapi mengandalkan pendengaran dan ingatan musisi.
Lembaran musik dapat ditemukan dalam berbagai genre musik di Indonesia, termasuk pop, rock, dangdut, dan musik daerah.
Indonesia memiliki banyak komunitas musik yang sering bertukar lembaran musik dan berkolaborasi dalam acara musik lokal dan internasional.