Sejak zaman prasejarah, manusia telah menghiasi tubuh mereka dengan lukisan dan tato.
Tato pertama kali ditemukan pada tubuh seorang pria beku yang telah berusia lebih dari 5000 tahun di daerah Alpen, Italia.
Di beberapa budaya, tato digunakan sebagai tanda kehormatan atau status sosial.
Praktik tato di Indonesia telah ada sejak zaman prasejarah dan sampai sekarang masih menjadi tradisi di beberapa suku seperti Dayak dan Mentawai.
Di Jepang, seni lukisan tubuh atau irezumi dianggap sebagai seni yang sakral dan hanya dapat dilakukan oleh ahli yang sangat terampil.
Di beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Jepang, hukum melarang tato di tempat-tempat umum seperti pantai dan kolam renang.
Di beberapa budaya, seperti suku Maori di Selandia Baru, pola dan desain tato memiliki makna spiritual dan merupakan bagian penting dari identitas suku.
Tato sementara atau temporary tattoo juga populer di kalangan anak-anak dan orang dewasa yang ingin mencoba-coba tanpa harus mengukir permanen di tubuh mereka.
Tato neon atau glow-in-the-dark tattoo menggunakan tinta yang dapat bersinar dalam gelap dan menjadi tren di kalangan remaja.
Seni lukisan tubuh atau body painting juga populer di kalangan seniman dan digunakan dalam acara-acara seperti festival musik dan peragaan busana.