Sebelum uang kertas diperkenalkan, manusia menggunakan berbagai jenis uang, termasuk garam, kulit binatang, dan bahkan batu-batu besar.
Pada abad ke-17, bunga tulip di Belanda menjadi sangat populer dan harganya naik menjadi sangat tinggi. Namun, gelembung ekonomi ini pecah dan banyak orang kehilangan uang mereka.
Pada abad ke-18, Inggris menjadi pusat ekonomi dunia karena mereka memproduksi banyak barang yang dijual ke seluruh dunia, termasuk pakaian, tekstil, dan teh.
Pada abad ke-19, banyak orang bekerja di pabrik dan mengalami kondisi kerja yang buruk. Hal ini memicu gerakan kemerdekaan buruh yang menuntut hak-hak mereka.
Pada awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi kekuatan ekonomi utama karena mereka memproduksi mobil dan mesin pabrik yang digunakan di seluruh dunia.
Selama Depresi Besar pada tahun 1930-an, banyak orang kehilangan pekerjaan dan kehilangan uang mereka di pasar saham. Hal ini menyebabkan perubahan besar dalam kebijakan ekonomi pemerintah.
Setelah Perang Dunia II, banyak negara di Eropa dan Asia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat karena mereka membangun kembali infrastruktur mereka.
Pada tahun 1970-an, banyak negara berkembang mengalami krisis ekonomi karena harga minyak naik tajam. Hal ini menyebabkan banyak negara mengalami inflasi tinggi dan kesulitan ekonomi.
Pada tahun 1990-an, Internet menjadi semakin populer dan mengubah cara orang berbelanja dan melakukan bisnis. Hal ini membawa revolusi baru dalam ekonomi global.
Saat ini, banyak negara sedang berjuang dengan masalah seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab. Hal ini memicu banyak perdebatan tentang bagaimana ekonomi harus berkembang di masa depan.