Diplomasi telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sebelum zaman kuno seperti Mesir Kuno dan Romawi Kuno.
Salah satu tokoh diplomatik terkenal dalam sejarah adalah Kaisar Qin Shi Huang, yang memimpin unifikasi Tiongkok pada abad ke-3 SM.
Konferensi Westphalia pada tahun 1648 dianggap sebagai tonggak sejarah dalam diplomasi modern, karena menetapkan prinsip-prinsip negara bangsa modern.
Diplomasi juga memiliki peran penting dalam perang dunia, seperti perjanjian antara Jerman dan Uni Soviet pada tahun 1939, yang memungkinkan Hitler untuk menyerang Polandia.
Salah satu diplomat perempuan terkenal adalah Eleanor Roosevelt, yang menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dari 1945 hingga 1952.
Diplomasi budaya juga menjadi semakin penting, dengan program-program seperti Fulbright Scholarships dan pertukaran seni dan budaya antar negara.
Diplomasi juga dapat dilakukan melalui olahraga, dengan turnamen Olimpiade dan Piala Dunia sering dimanfaatkan sebagai platform untuk mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional.
Diplomasi dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk individu, organisasi non-pemerintah, dan kelompok masyarakat sipil.
Diplomasi juga terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, seperti penggunaan media sosial dan video konferensi untuk memfasilitasi komunikasi antar negara.
Salah satu diplomat terkenal dalam sejarah Indonesia adalah Soedjatmoko, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dari 1973 hingga 1981.