Pada zaman dahulu, navigasi umumnya dilakukan dengan mengandalkan bintang-bintang dan planet-planet sebagai panduan arah.
Pada abad ke-15, penemuan kompas oleh bangsa China membantu navigasi di laut menjadi lebih mudah dan akurat.
Di zaman dahulu, navigasi juga dilakukan dengan mengamati arah angin, arus laut, dan perilaku burung laut.
Pada abad ke-18, James Cook berhasil menemukan Pulau Paskah dan Kepulauan Sandwich, serta menjelajahi wilayah Pasifik selama tiga kali ekspedisi.
Pada abad ke-19, navigasi di laut semakin canggih dengan ditemukannya alat navigasi seperti sextant dan jam chronometer.
Pada abad ke-20, navigasi di laut semakin modern dengan ditemukannya teknologi GPS dan radar.
Pada masa Perang Dunia II, navigasi menjadi sangat penting dalam strategi perang karena kemampuannya untuk menentukan posisi kapal, pesawat, dan pasukan.
Sebelum kapal laut modern ditemukan, orang-orang di Asia menggunakan perahu sampan yang terbuat dari bambu untuk berlayar di laut.
Pada zaman dahulu, para pelaut harus menentukan waktu dan posisi mereka sendiri secara manual menggunakan alat navigasi sederhana.
Saat ini, navigasi juga digunakan dalam transportasi darat dan udara dengan bantuan teknologi seperti GPS dan sistem navigasi satelit.