Surrealisme adalah sebuah gerakan seni yang muncul pada tahun 1920-an di Eropa.
Gerakan surrealisme di Indonesia dimulai pada tahun 1930-an, di mana seniman seperti Affandi dan S. Sudjojono mulai mengeksplorasi teknik dan gaya surrealisme dalam seni mereka.
Salah satu contoh terkenal dari seni surrealisme Indonesia adalah lukisan Affandi yang berjudul "Pemandangan dari Atas" yang menampilkan seorang wanita yang terlihat seakan-akan terbang di udara.
Seni surrealisme Indonesia seringkali mencerminkan masalah sosial dan politik di negara tersebut, dengan seniman menggunakan simbol-simbol dan metafora untuk mengkritik pemerintah dan masyarakat.
Seniman-seniman Indonesia seperti FX Harsono dan Heri Dono terkenal karena karya-karya mereka yang menggabungkan elemen surrealisme dengan budaya pop dan tradisional Indonesia.
Salah satu seniman muda yang menonjol dalam gerakan surrealisme Indonesia adalah Eko Nugroho, yang seringkali menggunakan teknik mural dan grafiti untuk menggambarkan kehidupan di kota-kota besar Indonesia.
Seni surrealisme Indonesia juga seringkali memasukkan unsur-unsur alam, seperti hewan, tumbuhan, dan landscape, yang menunjukkan keterkaitan antara manusia dan alam.
Banyak seniman Indonesia yang diilhami oleh karya-karya seniman surrealisme terkenal seperti Salvador Dali dan Rene Magritte, dan menggunakan teknik seperti kolase dan fotomontase untuk menciptakan karya-karya mereka.
Gerakan surrealisme di Indonesia masih terus berkembang hingga saat ini, dengan semakin banyaknya seniman muda yang tertarik pada teknik dan gaya ini.
Seni surrealisme Indonesia juga telah menjadi bagian dari pergerakan seni kontemporer global, dengan karya-karya seniman seperti Agus Suwage dan Titarubi dipamerkan di galeri-galeri dan museum di seluruh dunia.