Sliced bread pertama kali diproduksi pada tahun 1928 oleh Chillicothe Baking Company di Missouri, Amerika Serikat.
Ide untuk memotong roti menjadi irisan tipis datang dari seorang penjual roti bernama Otto Frederick Rohwedder.
Rohwedder menghabiskan 16 tahun untuk mengembangkan mesin pemotong roti otomatis pertama yang dapat menghasilkan irisan roti yang seragam.
Pada awalnya, sebagian besar orang tidak tertarik dengan sliced bread karena mereka lebih suka memotong roti sendiri agar lebih segar.
Sliced bread menjadi sangat populer selama Depresi Besar karena lebih ekonomis dan praktis.
Selama Perang Dunia II, sliced bread di Amerika Serikat dijual dengan kuantitas terbatas karena bahan baku roti diambil untuk digunakan dalam produksi makanan militer.
Pada tahun 1943, sliced bread diizinkan kembali diproduksi secara massal setelah pemerintah Amerika Serikat mengizinkannya sebagai bagian dari upaya perang yang lebih besar.
Sliced bread dapat bertahan lebih lama daripada roti yang utuh karena irisan tipisnya memungkinkan udara untuk mengalir lebih mudah.
Di Inggris, kebiasaan memotong roti menjadi irisan tipis tidak populer hingga tahun 1960-an.
Pada saat ini, sliced bread tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran irisan, dan digunakan sebagai bahan untuk sandwich, roti panggang, dan makanan lainnya.