Pendidikan formal pertama kali diperkenalkan di Mesir Kuno pada tahun 3000 SM.
Pada abad ke-17, John Amos Comenius, seorang pendidik dari Ceko, menciptakan buku pelajaran pertama yang dirancang untuk anak-anak.
Pada awalnya, sekolah-sekolah di Amerika Serikat hanya terbuka untuk anak laki-laki. Baru pada 1840-an, sekolah-sekolah untuk anak perempuan mulai dibuka.
Di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, pendidikan dianggap sebagai hak asasi manusia.
Metode pembelajaran Montessori, yang didasarkan pada pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam aktivitas praktis, pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-20.
Di beberapa negara, seperti Finlandia dan Jepang, guru dianggap sebagai profesi yang sangat dihormati dan dihargai.
Pendidikan online atau e-learning semakin populer di seluruh dunia, terutama selama pandemi COVID-19.
Beberapa studi menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan kemampuan bahasa dan kognitif anak-anak.
Teori Multiple Intelligences oleh Howard Gardner mengajarkan bahwa setiap individu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan guru harus memahami kecerdasan siswa mereka untuk membantu mereka belajar dengan lebih efektif.
Pendidikan seks yang efektif dapat membantu mengurangi risiko kehamilan remaja, penyakit menular seksual, dan kekerasan dalam hubungan.