Gangguan kecemasan adalah kondisi umum di Indonesia, dengan sekitar 9,8 juta orang dewasa yang menderita gangguan kecemasan.
Banyak orang Indonesia yang memandang negatif terhadap orang yang mengalami gangguan kecemasan, menganggapnya sebagai orang lemah atau tidak mampu mengatasi masalah.
Antara 2010 dan 2015, jumlah orang Indonesia yang mencari bantuan profesional untuk masalah kecemasan meningkat sebesar 50%.
Wanita lebih cenderung mengalami gangguan kecemasan daripada pria di Indonesia.
Beberapa faktor risiko untuk gangguan kecemasan di Indonesia termasuk stres, tekanan sosial, dan kondisi ekonomi yang buruk.
Beberapa orang Indonesia mencari bantuan alternatif seperti pengobatan tradisional atau dukun untuk mengatasi kecemasan.
Beberapa jenis gangguan kecemasan yang umum di Indonesia termasuk gangguan kecemasan sosial, OCD, dan PTSD.
Terapi perilaku kognitif (CBT) dan obat-obatan adalah metode pengobatan yang umum untuk gangguan kecemasan di Indonesia.
Beberapa orang Indonesia mengalami kecemasan yang berkaitan dengan agama, seperti takut akan dosa atau takut tidak bisa masuk surga.
Beberapa orang Indonesia mengalami kecemasan yang berkaitan dengan kesehatan, seperti takut terkena penyakit atau takut mati.