Champagne hanya bisa diproduksi di wilayah Champagne, Prancis.
Ada sekitar 49 juta gelembung karbon dioksida dalam satu botol champagne.
Botol champagne harus disimpan tegak lurus agar tekanan dalam botol tidak merusak rasa dan aroma champagne.
Suhu ideal untuk menyajikan champagne adalah antara 7-9 derajat Celsius.
Sejarah champagne sudah ada sejak abad ke-17, ketika monk bernama Dom Perignon menemukan cara untuk membuat minuman berkarbonasi.
Kandungan gula dalam champagne dapat mempengaruhi tingkat kekeringan atau kelembutan rasa pada minuman.
Ada beberapa jenis anggur yang digunakan untuk membuat champagne, seperti Pinot Noir, Pinot Meunier, dan Chardonnay.
Ucapan "Cheers" atau "Sante" berasal dari tradisi para prajurit Romawi yang saling memukul gelas saat minum anggur.
Botol champagne yang paling besar dalam sejarah memiliki kapasitas 30 liter dan disebut dengan "Melchizedek".
Ada istilah "sabrage" yang berarti membuka botol champagne dengan menggunakan pedang. Hal ini merupakan tradisi yang dilakukan di beberapa acara resmi di Prancis.