Pendidikan sains di Indonesia dimulai sejak masa kolonial Belanda pada abad ke-19.
Pada tahun 2021, Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah publikasi ilmiah terbanyak di Asia Tenggara.
Pada 2020, Indonesia menempati peringkat ke-62 di dunia dalam hal kualitas pendidikan sains menurut QS World University Rankings.
Salah satu program pendidikan sains yang populer di Indonesia adalah Olimpiade Sains Nasional (OSN), yang diadakan setiap tahun untuk siswa sekolah menengah atas.
Indonesia juga memiliki beberapa universitas ternama yang menawarkan program studi sains, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sejak tahun 2013, Indonesia telah mengadopsi Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran sains yang lebih interaktif dan aplikatif.
Indonesia juga aktif dalam penelitian dan pengembangan sains, terutama dalam bidang pertanian, teknologi informasi, dan energi terbarukan.
Pendidikan sains di Indonesia juga mencakup pelajaran tentang lingkungan hidup dan konservasi alam.
Indonesia memiliki beberapa museum sains yang menarik, seperti Museum Geologi Bandung dan Museum Zoologi Bogor.
Beberapa tokoh sains terkenal asal Indonesia antara lain Prof. Dr. Bambang Purwanto, seorang ahli fisika dan rektor Universitas Gadjah Mada, dan Prof. Dr. Sri Sultan Hamengkubuwono X, seorang ahli biologi dan gubernur DIY.