Botani berasal dari kata Yunani "botane" yang berarti "tumbuhan".
Orang Mesir kuno telah mengembangkan teknik penanaman dan pemeliharaan tanaman sejak 4.000 SM.
Teori perkecambahan biji pertama kali diusulkan pada abad ke-4 SM oleh filsuf Yunani, Theophrastus.
Pada abad ke-16, Carolus Linnaeus mengembangkan sistem klasifikasi tanaman yang masih digunakan hari ini.
Pada abad ke-18, Joseph Banks melakukan perjalanan ke Australia dan menemukan banyak spesies tumbuhan baru.
Pada abad ke-19, Gregor Mendel menemukan prinsip pewarisan genetik dalam penelitiannya tentang kacang polong.
Charles Darwin menggunakan pengetahuannya tentang botani untuk mengembangkan teori evolusi.
Pada abad ke-20, Norman Borlaug mengembangkan varietas gandum yang lebih tahan terhadap penyakit dan iklim ekstrem, menyelamatkan ratusan juta nyawa dari kelaparan.
Tanaman hias menjadi terkenal pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dengan banyak spesies yang ditemukan dan dikembangkan.
Penelitian botani modern telah menyebabkan pengembangan obat-obatan baru, peningkatan pertanian, dan penelitian tentang perubahan iklim dan lingkungan.