Sistem pendidikan tertua yang diketahui berada di Mesir Kuno pada sekitar 3000 SM.
Di zaman kuno, para filsuf seperti Plato dan Aristotle adalah guru swasta yang mengajarkan murid-murid mereka di akademi mereka sendiri.
Pada abad ke-11, seorang ahli matematika Persia bernama Al-Khwarizmi menemukan konsep angka nol, yang sangat penting dalam matematika dan ilmu pengetahuan modern.
Pada abad ke-15, seorang humanis Italia bernama Francesco Petrarca menjadi salah satu pendiri gerakan pendidikan manusia yang mempromosikan studi klasik dan bahasa Latin.
Pada abad ke-18, seorang filsuf Prancis bernama Jean-Jacques Rousseau menulis buku Emile, yang mengusulkan pendidikan alami dan individu yang disesuaikan untuk setiap siswa.
Pada abad ke-19, sistem pendidikan umum mulai berkembang di banyak negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.
Pada awal abad ke-20, Maria Montessori, seorang dokter Italia, mengembangkan metode pendidikan Montessori, yang menekankan pengalaman belajar yang mandiri dan berpusat pada anak.
Pada tahun 1954, Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan dalam kasus Brown v. Board of Education bahwa segregasi rasial di sekolah-sekolah adalah tidak konstitusional.
Pada tahun 1960an, gerakan hak sipil di Amerika Serikat memperjuangkan akses pendidikan yang sama untuk semua ras dan kelompok etnis.
Pada abad ke-21, teknologi pendidikan seperti e-learning, pembelajaran jarak jauh, dan pembelajaran berbasis game semakin populer di seluruh dunia.