Komunikasi bukan hanya tentang kata-kata yang diucapkan, tetapi juga tentang bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
Keterampilan berkomunikasi dapat dipelajari dan ditingkatkan, bahkan bagi orang yang merasa tidak terampil dalam berkomunikasi.
Jenis komunikasi yang paling efektif adalah komunikasi dua arah, di mana kedua belah pihak terlibat dalam percakapan dan saling mendengarkan.
Komunikasi non-verbal seperti kontak mata, senyuman, dan gerakan tangan juga sangat penting dalam mengekspresikan makna dan emosi.
Keterampilan mendengarkan yang baik adalah menjadi kunci dalam berkomunikasi dengan baik, termasuk kemampuan untuk mengulang kembali apa yang telah didengar.
Bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang salah dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi, bahkan ketika kata-kata yang digunakan sebenarnya benar.
Cara seseorang berbicara dan mengekspresikan dirinya dapat mempengaruhi bagaimana orang lain merespons dan memahami pesan yang disampaikan.
Mengetahui audiens dan mencocokkan gaya komunikasi dengan audiens dapat membantu pesan disampaikan dengan lebih efektif.
Kesalahan dalam komunikasi dapat terjadi karena perbedaan bahasa, budaya, atau latar belakang, dan penting untuk memperhatikan faktor-faktor ini dalam berkomunikasi.
Keterampilan berkomunikasi yang baik dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri, membangun hubungan yang lebih baik, dan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.